Rio Reifan Ngaku Bisa Simpan 3 Gram Sabu untuk Stok Sebulan

SUARA DESA | Jakarta -
Rio Reifan mengaku sempat kecanduan narkoba pada tahun-tahun sebelumnya. Pesinetron ini bahkan mengaku membeli narkoba cukup banyak untuk stok selama satu bulan.
"Kalau berbicara dulu, saya kalau beli langsung banyak, karena saya pikir ini berisiko jadi saya beli langsung banyak," kata Rio dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Sabu adalah narkoba 'favoritnya'. Dia membeli sabu dalam jumlah cukup banyak sebagai persediaan untuk dikonsumsi selama satu bulan.
"Kalau dulu saya beli bisa saya beli 3 g (dibaca: ji, gram)," katanya.
Dia mengakui sabu sudah seperti makanan baginya. Dia mengkonsumsi sabu itu setiap hari.
"Ya memang sudah jadi makanan di tubuh saya yang saya harus mengkonsumsi itu tiap hari," imbuhnya.
Rio merasa tenang ketika memiliki narkoba. Sebaliknya, dia mulai cemas ketika stok narkoba sudah mulai menipis.
"Dan saya saat dulupun kalau barang ini ada ya saya tenang. Kalau sudah berkurang dan tinggal dikit itu saya panik, itu sampe bisa menimbulkan efek seperti itu. Seharusnya kan orang panik di saat nggak bisa makan. Jadi seperti itulah ya impact ke diri besar," jelasnya.
Baca juga: Rio Reifan Berharap Rehabilitasi: Saya Ingin Ini yang Terakhir
Rio harus merogoh uang cukup banyak untuk membeli sabu kala itu. Dia bisa membeli sabu dalam jumlah cukup banyak karena penghasilannya sebagai pemain sinteron.
"Memang kalau dibilang segi materil saya harus keluarkan uang banyak, tapi saya berpikir saya keluarin uang banyak, tapi ketutup dengan penghasilan saya. Itulah seperti itu sebenarnya itu pemikiran bodoh," tuturnya.
Dia merasakan jahatnya narkoba mempengaruhi pikirannya. Bukannya lepas dari narkoba, Rio justru mencari-cari barang haram itu ketika tidak bisa mendapatkannya.
"Itulah jahatnya barang ini, semakin lama intensitas dan jumlah pemakaian saya semakin besar dan makin sering makin besar itu seperti itu," sambungnya.
Rio sampai merasakan seperti mayat hidup ketika tidak mendapatkan sabu. Meski begitu, dia mengaku tidak pernah sampai sakau.
"Ini kita bicara zaman dulu ya. Kalau dulu ketika saya tidak memakai barang itu saya sudah seperti mayat hidup. Saya hanya tiduran di kasur ya walaupun kesadaran saya ada tapi badan saya seperti ditempelin beton yang seberat berapa kilo itu saya nggak bisa angkat badan. Kalau menggigil sih saya gak ngerasain sampai itu," tandasnya.
Sumber : Detikcom
Editor : Sapta
No comments