Kabut Asap, dari Minggu Pagi-Sore Warga Kota Jambi Tak Lihat Matahari

SUARA DESA | Jambi -
Sepanjang hari ini, warga Kota Jambi tidak melihat sinar matahari karena terhalang kabut asap yang kian pekat. Sejumlah warga menyebut kabut asap kali ini melebihi fenomena kabut asap 2015.
"Saya bisa pastikan mungkin kabut asap yang terjadi Minggu ini lebih parah dari fenomena kabut asap tahun 2015. Saya kira ini lebih pekat dari dulu," kata Hendra, salah seorang warga Jambi yang juga ASN di kota itu, Minggu (22/9/2019).
"Tidak ada matahari, sejak pagi," ucapnya.
Sudah beberapa hari ini tidak ada terik matahari yang menerpa bumi Kota Jambi karena diganti dengan asap berwarna abu-abu di jalan. Bahkan sejak pukul 15.00 WIB hingga sore hari, langit Jambi berubah menjadi kuning akibat kabut asap itu.
Hal yang sama di Kota Jambi pada Minggu sore, sejumlah kendaraan roda empat menyalakan lampu kabut untuk memastikan aman di jalan. Tebalnya kabut asap juga 'menghilangkan' Jembatan Gentala Arasy, yang membentang di atas Sungai Batanghari, tepatnya di depan rumah dinas Gubernur Jambi.
Jembatan untuk pejalan kaki yang merupakan ikon Kota Jambi tersebut nyaris tak tampak di mata saat dilihat dari dekat Pasar Angso Duo Kota Jambi karena tebalnya kabut asap.
"Mungkin ini kabut asap paling pekat dalam beberapa hari terakhir ini di Kota Jambi, langit juga menguning. Saya berharap besok tidak lebih parah dan segera turun hujan," ungkap Hendra.
Hal yang sama diungkapkan beberapa warga lainnya yang mengaku suasana Minggu sudah mirip dengan kejadian kabut asap pada 2015.
"Ya hampir mirip, bahkan di daerah Kumpeh Muaro Jambi , Sabtu kemarin, langit di sana sampai memerah, dan kendaraan harus menggunakan lampu besar," kata Nana, warga Kota Jambi lainnya.
Sumber : Antara
Editor : Sapta
No comments