Deli Serdang Raih Penghargaan TPID Kategori Teladan Oleh Pemprovsu
SUARA DESA | Medan -
Sekdakab Deli Serdang Darwin Zein S.Sos mewakili Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang menerima penghargaan dari Gubernur
Sumatera Utara H Edy Rahmayadi sebagai TPID teladan pada saat menghadiri rapat
TPID se-Sumut di Hotel Polonia, Senin(7/10) Medan.
Seperti diketahui, tahun 2018
TPID Deli Serdang mendapat penghargaan
TPID Kategori Terbaik bersama dua kota lainnya di Sumatera Utara.
Kegiatan dengan tema ‘Sinergitas Informasi dan Upaya
Peningkatan Produktivitas Pangan Serta Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah di
Sumut’ ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi.
Acara di hadiri Kepala
BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat, Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi, Kepala Kantor
KPPU Sumut Ramli Simanjuntak, Kabulog Divre Sumut Basirun, sejumlah Kepala
Daerah dan pimpinan OPD Sumut terkait. Dari Kabupaten Deli Serdang hadir Asisten
II dr.Aida Harahap beserta OPD yang termasuk anggota TPID Deli Serdang.
Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan bahwa persoalan
inflasi tidak bisa dipisahkan dari urusan pangan rakyat. Sehingga seluruh pihak
berkewajiban memikirkan dan mengurusi persoalan masyarakat.
Bahkan komoditi
seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam dan
lainnya yang sempat dikeluhkan masyarakat maupun para pedagang.
“Kenapa saya mau bicara cabai merah, karena ini sempat
membuat kita naik tensi. Makanya kenapa kita bergelut soal ini. Karena itu juga
saya ingin bertemu importir, bagaimana penjelasan mereka,” kata Edy.
Sementara Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Siswo Widayat
menyampaikan bahwa tekanan inflasi masih memungkinkan muncul di November 2019.
Sebab kebutuhan pangan yang terus ada, rentan menyumbang inflasi yang besar di
tahun ini. Untuk Sumut, selain cabai merah yang tertinggi, ada juga komoditi
pangan lain yang juga mempengaruhi.
“Kalau amannya, seperti cabai merah tidak boleh melebihi
Rp42ribu. Sehingga kalau bisa dikendalikan, inflasi kita bisa 4 persen.,”
sebutnya.
Dijelaskannya lagi, produksi cabai dan komoditi pangan
lainnya, harus didata dengan baik. Sehingga bisa diproyeksikan dan
diantisipasi.
Sebab selama tidak ada data valid sebagai dasar analisis, tidak
akan dapat diproyeksikan bagaimana langkah ke depan, khususnya menghadapi
berbagai momentum seperti hari besar keagamaan.
“Selama tidak ada itu (data), kita akan sulit mengantisipasi
inflasi,” katanya.
Disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech
Suhaimi menyebutkan bahwa secara kumulatif pada tahun ini hingga Agustus, laju
inflasi kumulatif berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) se-Sumut mencapai
5,40 persen atau melebihi sasaran 4,50 persen.
Dengan rincian untuk IHK Sibolga
4,96 persen, Pematang Siantar 2,49 persen, Medan 5,90 persen dan Padang
Sidempuan 2,95 persen.
Kegiatan tersebut, juga diisi pemberian penghargaan ‘TPID
Award' kepada sejumlah daerah seperti Kota Sibolga (TPID Terbaik Kota IHK),
TPID Berprestasi seperti Karo, Pematang Siantar, Taput dan Padang Sidempuan.
Serta TPID Teladan yakni Deli Serdang, Tebing Tinggi dan Medan. Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama
TPID kabupaten/kota terkait upaya mengantisipasi laju inflasi daerah.
Editor : Sapta
No comments