Tolong, Korban Gempa di Desa Passo Ambon Belum Terima Bantuan
Sejak gempa bumi
mengguncang Kota Ambon pada 26 September 2019, sebagian besar korban
gempa di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon yang mengungsi ke
sejumlah kawasan perbukitan di daerah itu masih belum menerima bantuan.
Baik bantuan tanggap darurat dari pemerintan, maupun dari pemda
setempat.
Jhon, seorang warga Desa Passo, Selasa (1/10/2019) mengatakan,
dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan ketua RT setempat untuk
melaporkan ke pemerintah desa agar bisa mendapatkan bantuan tanggap
darurat, ternyata hingga saat ini belum terealisasi.
"Kami memang trauma sehingga memutuskan mengungsi karena guncangan
gempa susulan masih terjadi hingga Selasa(1/10) pagi sehingga terpaksa
harus mengungsikan orang tua dan anak- anak ke daerah perbukitan,"
ujarnya seperti dikutip Antara.
Julius mengakui, mengungsi ke daerah perbukitan itu pun membeli tenda
sendiri dan mengerjakannya secara gotong-royong dengan warga lainnya
yang memilih mengungsi karena mengkhawatirkan gempa susulan yang masih
terjadi hingga saat ini maupun ancaman tsunami tidak bisa dideteksi
sejak dini.
Ia juga menyayangkan adanya pengungsi yang meninggal dunia di tempat
pengungsian, yakni Riance Resbal pada 29 September 2019 karena tidak
adanya petugas kesehatan dan setelah persitiwa itu baru datang petugas
kesehatan memberikan pelayanan.
"Apa bedanya kami yang mengungsi dari Desa Passo dengan mereka di
Galunggung, kecamatan Sirimau, Kota Ambon yang dikunjungi Mensos, Agus
Gumiwang Kartasasmita. Padahal, di Passo hingga Selasa (1/10) pagi masih
diguncang gempa susulan sedangkan di Galunggung tidak terasakan,"
tandas Jhon.
Karena itu, dia mengharapkan Pemprov Maluku maupun Pemkot Ambon jangan pilih kasih dalam menyalurkan bantuan tanggap darurat.
"Kami tidak keberatan kalau bantuan tanggap darurat diprioritaskan
kepada para korban gempa di desa Suli hingga Liang, kecamatan Salahutu,
pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah, tetapi kami juga ingin
diperhatikan," katanya.
Sebelumnya, Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, bantuan tanggap darurat telah diberikan kewenangan kepada Pemkot Ambon, Pemkab Maluku Tengah dan Pemkab Seram Bagian Barat (SBB) untuk menyalurkannya.
"Kami menerima bantuan tanggap darurat dari Kepala BPPB, Doni Monardo
dan menyerahkan kepada Pemkot Ambon maupun Pemkab SBB untuk menyalurkan
masing - masing 100 koli, Pemkab Maluku Tengah 150 koli dan 50 koli
lainnya bagi stok cadangan," katanya.
No comments