Dawet Mangrove Minuman Khas Desa Tanjung Rejo

SUARA I Tanjung Rejo -

Mangrove adalah tanaman yang secara alami menjadi penahan air laut dan abrasi. Namun siapa sangka jika mangrove atau tanaman bakau ini bisa diolah menjadi dawet atau cendol. 

Menurut Kepala Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Selamet mengatakan, olahan cendol mangrove diawali dari adanya fakta bahwa buah mangrove bisa diolah menjadi tepung. 

Dawet ini sudah menjadi minuman khas Desa Tanjung Rejo. Dawet atau cendol ini selalu dibuat dan disajikan oleh masyarakatnya saat hari besar ataupun saat ada kunjungan para pejabat ke daerah ini, sebutnya. 

Selain itu, mangrove ini juga bisa diolah menjadi menjadi sirup, dan dodol. Dan yang tak kalah hebatnya lagi, tanaman mangrove ini juga menjadi bahan baku penting untuk membatik.

Lebih lanjut Selamet menjelaskan, sebenarnya Desa Tanjung Rejo dikenal sebagai desa pesisir. Tanjung Rejo memiliki potensi perikanan yang besar seperti bandeng, kepiting, dan udang vename. 

Selain itu, desa ini juga memiliki hutan mangrove di sepanjang jalan menuju Pantai. Desa ini juga memiliki pantai yang indah yang pada saat-saat tertentu dikunjungi jutaan burung Migran yang berasal dari negara Siberia.

"Jenis Mangrove di Desa Tanjung Rejo ini bermacam ragam, salah satunya adalah rizhopora, jenis ini mudah dikenal karena bentuk akarannya yang menyerupai jangkar, pohon bisa setinggi orang dewasa. 

Batangnya besar dan daunnya selalu hijau mengkilap permukaannya. Semua bagian tumbuhan jenis ini dapat dimanfaatkan sebagai obat dan pangan, termasuk menjadi tepung mangrove," kata Kades Selamet. (Diko)





No comments

Powered by Blogger.