TPID Langkat Tinjau Pasar Jelang Natal dan Tahun Baru
SUARA | Langkat -
Tim Pengendalian
Infalasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat melakukan peninjauan ke tiga
pasar Tradisional di Kabupaten Langkat, yakni di pasar Kecamatan Babalan
pada 19 Desember serta Kuala dan Stabat pada 20 Desember.
Peninjauan
yang berdasarkan surat perintah Bupati Langkat No: 2025/SP/Ekon/2019
ini, diikuti oleh anggota TPID Langkat diantaranya Kadis
Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin, Kadis Pertanian dan
ketahanan Pangan Nasiruddin SP, Plt.Kadis Kelautan Hendri Tarigan,
Kabag Perekonomian H.Sutriswanto.
Sukhyar menjelaskan, peninjauan ini bertujuan, mengantisipasi
kekurangan produksi ketersediaan pasokan dan kelancaran kebutuhan bahan
pangan pokok, menjelang Natal dan Tahun Baru 2020.
Serta
untuk mengetahui perkembangan pasokan dan mengantisipasi kenaikan harga
yang melonjak tinggi, juga untuk mengecek kandungan bahan makanan yang
mengandung zat kimia berbahaya dikonsumsi.
"Jika
ditemukan stock tidak mencukupi atau harga mengalami kenaikan
melambung. Kami akan segera mencari solusinya. Serta mencari
penyebabnya, guna mengambil ketepatan cara penyelesaiannya, "
ungkapannya.
Sedangkan
untuk mengetahui kseterilannya, kata Sukhyar, pihaknya mengambil
beberapa sempel makanan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam, sous,
kecap dan lainnya. Untuk dilakukan pengujian dilaboratorium oleh Dinas
Kesehatan.
"Jika
ditemukan mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, kita akan
segera mengintruksikan barang dikembalikan, dan tidak boleh dijual agar
peredarannya berhenti," tegasnya.
Selanjutnya, Nasiruddin memaparkan, dari
hasil pantauan pihaknya, stok ketersedian bahan pokok dinilai cukup
untuk menyabut Natal dan tahun baru, sedang harganya dinilai relatif
stabil.
Menurutnya jika
ada kenaikan harga, jumlah masih dianggap lumrah, sebab hanya
berkisar Rp1000 sampai Rp2000 saja, dari harga sebelumnya.
"Untuk
harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli
masyarakat/konsumen, stok ketersediannya pun masih cukup, " ungkapnya.
Sedangkan
untuk hasil uji laboratorium, sebut Nasiruddin menyambung, belum
diketahui, karena masih dalam proses pemeriksaan, kemungkinan esok
harinya akan diketahui.
"Di
semua pasar, kita harapkan semua makanannya aman, namun jika nantinya
masyarakat ada menemukan makanan yang tidak seteril, laporkan
saja, kita pasti akan langsung bertindak sesuai aturan yang berlaku, "
ujarnya.
Adapun
daftar harga barang sembako yang ditemukan, kembali, diantaranya beras
kuku balam 1kg harganya Rp11. 500, Jongkong IR 64 1kg Rp10. 500, Gula
Pasir 1kg Rp12.500, minyak goreng bimoli spesial 2Kg Rp25.000, minyak
goreng curah kuning 1kg Rp10.000, tepung terigu segitiga biru 1kg
Rp8000, tepung terigu cakra kembar 1kg Rp8500, tepung roti biasa 1kg
Rp6.500, daging sapi murni 1kg Rp105.000, daging ayam boiler 1kg
Rp32.000, daging ayam kampung 1kg Rp50.000, telur ayam boiler 1butir
Rp1.400, telur ayam kampung 1butir Rp2500, cabe merah keriting 1kg
Rp30.000, cabe hijau 1kg Rp 18.000, cabe rawit merah 1kg Rp24.000, cabe hijau 1kg Rp26.000, ikan asin teri 1kg Rp60.000, ketela
pohon kayu 1kg Rp3000, jagung pipilan kering 1kg Rp5000, ikan mas 1kg
Rp35.000, ikan tongkol 1kg Rp30.000, gula merah 1kg Rp22.000, kentang
1kg Rp10.000, tomat 1kg Rp10.000, wortel 1kg Rp6.000, sayur kul 1kg
Rp4.000, gas elpiji 3 kg Rp18.000, bawang merah impor 1kg Rp24.000,
bawang merah lockal 1 kg Rp32.000, serta bawang putih 1kg Rp 26.000. (T.Pasaribu)
No comments