Gunung Merapi Erupsi, Aktivitas Warga Selo Boyolali Tetap Normal
Warga di kawasan Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tetap melakukan aktivitas seperti biasa pascaerupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Selasa pagi, (3/3/2020).
Kepala Desa Klakah, Marwoto membenarkan terjadinya erupsi Gunung Merapi pada sekitar pukul 05.30 WIB. Asab tebal terlihat jelas dari Desa Klakah Kecamatan Selo Boyolali.
"Kami kemudian menuju Dukuh Sumber yang paling tinggi di Desa Klakah,
untuk mengkondisikan warga setempat. Warga tetap waspada meski mereka
melakukan aktivitas seperti biasa," kata Marwoto, seperti dikutip dari
Antara.
Menurut dia, hujan abu di Dukuh Sumber Desa Klakah tidak terkena
dampaknya akibat erupsi Merapi. Abu terlihat masih tipis di atasnya
kawasan Sumber.
"Dukuh Sumber Klakah ini, pemukiman yang paling atas atau berjarak
sekitar 3,4 kilomter dari puncak Merapi masih terkendali aman dan tidak
terjadi hujan abu," katanya.
Bahkan, warga yang pergi ke sekolah, bekerja atau berladang tetap
berjalan seperti biasa. Jadi kawasan Sumber Klakah tidak terjadi hujan
abu, dan arah angin ke utara, sedangkan Klakah di bagian barat gunung.
Kades Jrakah Kecamatan Selo, Tumar mengatakan peristiwa erupsi Gunung Merapi
terlihat dari Jrakah mengeluarkan seperti kilat-kilat kemudian disusul
asap tebal membumbung tinggi keluar dari puncak, pada Selasa pagi.
"Namun, alhamdulilah Desa Jrakah tidak terjadi hujan abu, dan
masyarakat juga melakukan aktivitas seperti biasa. Warga tetap waspada
meski mereka bekerja bertani di ladangnya," ujar dia.
Dari
hasil pantauan di Boyolali Kota justru terjadi hujan abu tipis, tetapi
kemudian tertutup adanya air hujan gerimis yang turun di wilayah itu,
sehingga warga tidak merasakan dampaknya. Hujan abu juga terjadi di
wilayah Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali atau bagian sisi utara Merapi
.
Menurut Yuli warga Jalan Merbabu Boyolali dampak erupsi Merapi Boyolali Kota terjadi hujan abu tipis, tetapi hilang begitu saja akibat adanya gerimis di wilayah itu, sehingga warga setempat tidak begitu merasakan.
Melalui akun resminya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta menyebutkan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinisi Jateng dan D.I. Yogyakarta tersebut terjadi erupsi pada Selasa, sekitar pukul 05.22 WIB.
Erupsi tercatat dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik dengan ketinggian kolom mencapai 6.000 meter dari puncak, dan terjadi guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak sekitar dua kilometer, dan status waspada.
Menurut Yuli warga Jalan Merbabu Boyolali dampak erupsi Merapi Boyolali Kota terjadi hujan abu tipis, tetapi hilang begitu saja akibat adanya gerimis di wilayah itu, sehingga warga setempat tidak begitu merasakan.
Melalui akun resminya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta menyebutkan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinisi Jateng dan D.I. Yogyakarta tersebut terjadi erupsi pada Selasa, sekitar pukul 05.22 WIB.
Erupsi tercatat dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik dengan ketinggian kolom mencapai 6.000 meter dari puncak, dan terjadi guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak sekitar dua kilometer, dan status waspada.
No comments