Usai Dibeli Pangeran Arab, Newcastle United Bidik 2 Bintang Barcelona
Saham mayoritas Newcastle United
akan segera dibeli Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Kehadiran
putra mahkota kerajaan Arab Saudi itu akan membuat Newcastle memiliki
dana transfer melimpah.
Seperti dilansir Mirror, The Magpies mulai memiliki pemain
buruan yang ingin diboyong ke St. James' Park pada bursa transfer musim
panas tahun ini. Dua bintang Barcelona, Philippe Coutinho dan Antoine
Griezmann, masuk daftar belanja Newcastle United.
Saat ini, Coutinho tengah menjalani peminjaman bersama Bayern
Munchen. Die Bayern meminjam pemain asal Brasil itu dari Barca hingga
akhir musim ini.
Sayangnya, karier Philippe Coutinho bersama The Bavarians tak terlalu
bersinar. Dia hanya mampu mencetak sembilan gol dan delapan assist,
dari 32 penampilan diseluruh ajang bersama Bayern Munchen pada musim
2019-2020.
Situasi itu membuat Bayern enggan mempermanenkan status Coutinho pada
musim panas tahun ini. Apalagi, banderolnya mencapai angka 120 juta
euro (Rp 2,1 triliun).
Di sisi lain, Barcelona dikabarkan tak lagi membutuhkan tenaga
Philippe Coutinho. Los Cules siap melepas Coutinho ke klub lain,
meskipun masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2023.
Situasi tersebut coba dimanfaatkan Newcastle United untuk mendapatkan
jasa eks gelandang Liverpool itu. Andai jadi dibeli Pangeran Salman,
The Magpies tak kesulitan memenuhi klausul pelepasan Coutinho di
Barcelona.
Meski begitu, Newcastle United
harus bersaing dengan Chelsea yang juga menginginkan jasa Philippe
Coutinho. The Blues siap menebus pemain berusia 27 tahun itu dari
Barcelona pada musim panas 2020.
Selain
Philippe Coutinho, Newcastle United juga tertarik menggaet penyerang El
Barca, Antoine Griezmann. Penyerang Timnas Prancis itu diharapkan mampu
meningkatkan daya gedor Newcastle.
Akan tetapi, rencana The Magpies menebus Griezmann dari Barcelona tidak akan mudah terealisasi. Selain memiliki klausul rilis hingga 800 juta euro (Rp 13 triliun), Antoine Griezmann juga enggan hengkang dari Los Cules.
Proses pembelian saham Newcastle United dari Mike Ashley ke Pangeran Salman dikabarkan bakal segera rampung. Saat ini, perpindahan kepemilikan tersebut hanya tinggal menunggu persetujuan dari Premier League.
Pangeran Mohammed bin Salman bakal menggelontorkan dana 300 juta poundsterling (Rp 5,7 triliun), demi memiliki 80 persen saham Newcastle United. Sebanyak 17 juta pounds sudah diberikan kepada Mike Ashley sebagai down payment.
Namun, pembelian saham tersebut mendapat kritikan. Amnesti Internasional mengatakan Premier Leage harus menimbang ulang, karena Arab Saudi diklaim melakukan berbagai pelanggaran HAM.
"Pelanggaran HAM di Arab Saudi masih menjadi isu besar. Premier League akan berisiko kehilangan pamor, glamor, dan citra serta akan dianggap menutup-nutupi berbagai aksi tak bermoral yang menyalahi hukum internasional yang terjadi di sana," tulis Direktur Amnesti Kerajaan Inggris, Kate Allen, seperti dinukil dari laman Independent.
"Semua bentuk bisnis harus jauh dari apa pun itu yang berkenaan dengan kekerasan HAM, dan sepak bola adalah aspek tak terkecuali," sambungnya.
Sumber: Mirror
Akan tetapi, rencana The Magpies menebus Griezmann dari Barcelona tidak akan mudah terealisasi. Selain memiliki klausul rilis hingga 800 juta euro (Rp 13 triliun), Antoine Griezmann juga enggan hengkang dari Los Cules.
Proses pembelian saham Newcastle United dari Mike Ashley ke Pangeran Salman dikabarkan bakal segera rampung. Saat ini, perpindahan kepemilikan tersebut hanya tinggal menunggu persetujuan dari Premier League.
Pangeran Mohammed bin Salman bakal menggelontorkan dana 300 juta poundsterling (Rp 5,7 triliun), demi memiliki 80 persen saham Newcastle United. Sebanyak 17 juta pounds sudah diberikan kepada Mike Ashley sebagai down payment.
Namun, pembelian saham tersebut mendapat kritikan. Amnesti Internasional mengatakan Premier Leage harus menimbang ulang, karena Arab Saudi diklaim melakukan berbagai pelanggaran HAM.
"Pelanggaran HAM di Arab Saudi masih menjadi isu besar. Premier League akan berisiko kehilangan pamor, glamor, dan citra serta akan dianggap menutup-nutupi berbagai aksi tak bermoral yang menyalahi hukum internasional yang terjadi di sana," tulis Direktur Amnesti Kerajaan Inggris, Kate Allen, seperti dinukil dari laman Independent.
"Semua bentuk bisnis harus jauh dari apa pun itu yang berkenaan dengan kekerasan HAM, dan sepak bola adalah aspek tak terkecuali," sambungnya.
Sumber: Mirror
No comments