Disdikbud Batu Bara Lakukan Persiapan Pelajaran Di Sekolah Hadapi Adaptasi Kebiasaan Baru


SUARA DESA -

Kabupaten Batu Bara mulai mempersiapkan untuk memasuki tahap persiapan menuju Adaptasi Kebiasaan  Baru (AKB). 

Walaupun saat ini kabupaten Batu Bara kasus covid-19 terus naik, seperti di Desa Lalang kecamatan Medang Deras, kecamatan Sei Suka mengalami pertambahan sebanyak 21 kasus dari total kasus sebanyak 29 orang yang terindikasi di kabupaten Batu Bara, yang awalnya dari zona hijau menjadi zona merah.

Kepengurusan Keluarga Penulis Tinta Mas (KPTM) kecamatan Tanjung Tiram dan Talawi berharap, kepada masyarakat jangan lengah tetap harus menerapkan pola hidup bersih sehat.

Oleh karena itu, kita semua bisa terus menjaga disiplin menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), rajin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan mengupayakan jaga jarak sehingga kondisi ini akan terus membaik dari hari kehari,” ungkap KPTM.

Mengenai pendidikan di masa Covid-19 ini, di minta dinas pendidikan dan kebudayaan  kabupaten Batu Bara  tetap berpatokan terhadap keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Prinsip kebijakan pendidikan dimasa Pandemi Covid-19 adalah kesehatan, keselamatan peserta didik, tenaga pendidik, keluarga dan pendidikan penting namun keselamatan semua juga   penting,” tegasnya.

Saat ini  Kabupaten Batu Bara, peserta didik cukup banyak, tenaga pendidik juga banyak, butuh terobosan dan inovasi dimasa Pandemi Covid-19 ini untuk di bidang pendidikan.Lebih lanjut, ketika sekolah dengan konsep bertatap muka belum  dilaksanakan.KPTM  meminta Disdik fokus untuk pembelajaran saja.

“Mengenai lamanya jam sekolah, KPTM sarankan agar tidak terlalu lama dan berikan siswa tugas untuk mengerjakan di rumah masing-masing,” akhirnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisbud) kabupaten Batu Bara Ilyas Sitorus, saat di temui di ruang kerjanya, Selasa (14/07/2020) mengatakan, bahwa menjelang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pada masa pandemi covid-19 ini, pihaknya menyusun formasasi pembelajaran pasca covid-19 di sekolah-sekolah.

“Saya sudah bilang ke semua kepala sekolah manfaatkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bantu uang minyak guru untuk melakukan kunjungan ke rumah siswa,” ujarnya.

Menurutnya,siswa sekolah dasar (SD) ini saya pastikan rumahnya tidak jauh dari sekolah, beda dengan tingkat SMA, kemungkinan siswa kita disini ada yang sekolah hingga ke Indrapura, kalau siswa SD tidak mungkin anak Perupuk sekolah sampai ke Lima Puluh.

Ilyas berharap, dengan cara guru mengunjungi siswa di rumah yang belajar secara kelompok, ini pun tetap harus mempertahankan protokol kesehatan.Lebih lanjut di katakannya, hubungan sekolah antara masyarakat akan kita formalkan, apakah orang tua siswa dan apa kewajiban sekolah akan kita lakukan kerja sama.

“Jadi ada nanti kesepakatan antara sekolah dan masyarakat, peran serta masyarakat itu kita tumbuhkan, pendidikan itu bukan hanya urusan lembaga pendidikan tetapi urusan pemerintah dan masyarakat, “ sebut Ilyas.

Apa lagi saat ini wabah covid-19 tak pernah di ajarkan secara pedagogik di sekolah cara mengatasinya.Di harapkan kepada kebiasaan-kebiasaan baru yang selama ini tidak di kerjakan, begitu juga di semua lini termasuk pendidikan,  jadi yang biasa tidak pakai masker,  kemudianyang biasanya berkumpul-kumpul dan itu akan berlaku di semua lini kehidupan. (red)


No comments

Powered by Blogger.