Pesona Desa Wisata di Kabupaten Magelang yang Dijuluki Nepal Van Java
SUARA DESA -
Bangunan berundak dengan megah panorama gunung sebagai latar
belakang. Pemandangan Butuh Kaliangkrik seolah menarik imaji pelancong
pada lanskap serupa di desa-desa di atas awan berlokasi di jalur
pendakian tanah-tanah tinggi di Nepal, entah Everest Basecamp maupun Annapurna.
Dengan pemandangan sedemikian rupa, desa wisata berlokasi di kaki
Gunung Sumbing, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah ini kemudian dijuluki Nepal van Java.
Mengutip
laman Dream, Rabu, 28 Agustus 2020, awalnya, desa berjarak 34 kilometer dari Kota Mungkid ini semata jadi idola para pendaki.
Seiring foto dan video yang memperlihatkan panoramanya beredar di
media sosial, pesona Butuh Kaliangkrik makin sulit ditolak.
Alhasil,
lebih banyak pelancong mampir, di mana di beberapa foto, ada yang
sengaja bersepeda sembari menikmati sejuk udara sekitar.
Topografi unik bangunan di desa wisata ini pun didukung dengan nuansa hijau di sekitar. Terdapat kebun sayur yang mengelilingi Butuh Kaliangkrik.
Tak sekadar singgah, terdapat pula penginapan sederhana semacam homestay bagi
mereka yang ingin bermalam. Lewat sederet unggahan di media sosial,
pelancong menginfokan, tak ada tiket masuk menuju desa wisata ini.
"Cuma bayar (Rp) lima ribu buat parkir," tulis salah satu akun Instagram sebagai keterangan foto. Kendati menanjak, jalur menuju desa wisata ini cukup mulus, walau direkomendasikan membawa kendaraan pribadi.
Sebagaimana Namche Bazaar di Nepal yang merupakan desa cantik favorit di jalur pendakian Everest, Butuh Kaliangkrik juga jadi spot menarik bagi para pendaki Gunung Sumbing. Jalur ini sendiri dikatakan langsung mengarah ke Puncak Sejati.
Suasana sekitar yang masih asri, ditambah segar udara pegunungan membuat pendaki memilih jalur melalui desa tersebut. Ditambah, walau menanjak, jalurnya dikatakan masih cukup nyaman untuk dilalui.
Selain Nepal, lanskap Butuh Kaliangkrik juga dikatakan serupa dengan rumah-rumah di Rio de Janeiro maupun kawasan pedesaan di Tibet dan Bhutan. "Saran kalau ke sini jam tujuh sampai jam 10," imbuh seorang pengguna Instagram.
Suasana sekitar yang masih asri, ditambah segar udara pegunungan membuat pendaki memilih jalur melalui desa tersebut. Ditambah, walau menanjak, jalurnya dikatakan masih cukup nyaman untuk dilalui.
Selain Nepal, lanskap Butuh Kaliangkrik juga dikatakan serupa dengan rumah-rumah di Rio de Janeiro maupun kawasan pedesaan di Tibet dan Bhutan. "Saran kalau ke sini jam tujuh sampai jam 10," imbuh seorang pengguna Instagram.
No comments