Resmi Beroperasi Hari Ini, Tol Sibanceh Seksi 4 Masih Gratis
SUARA DESA -
Pasca diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa
(25/8/2020), Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 4 telah beroperasi sepenuhnya mulai Rabu (26/8/2020) hari ini pukul 06.00 WIB.
Para pengguna jalan yang berasal dari wilayah Indrapuri kini dapat
melintas di ruas tol sepanjang 14 km ini menuju arah kecamatan Blang
Bintang di Kabupaten Aceh Besar.
PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola jalan tol pertama di Bumi Serambi Mekah tersebut memastikan saat ini Tol Sibanceh
seksi 4 masih belum dikenakan tarif alias gratis.
Namun, tetap harus
melakukan tapping kartu tol atau uang elektronik di gardu masuk dan
gardu keluar ketika hendak melintas.
Direktur Operasi I Hutama Karya Suroto mengatakan, nantinya setelah
Surat Keputusan (SK) Penentuan Tarif Tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) telah terbit, barulah Hutama Karya mengenakan
tarif bagi pengguna jalan yang hendak melintas di Tol Sigli–Banda Aceh
seksi 4.
"Seperti ruas tol lainnya yang baru diresmikan, perlu dilakukan masa
sosialiasi terlebih dahulu sampai SK Penentuan Tarif Tol sudah
dikeluarkan. Itulah yang saat ini sedang kami lakukan, sehingga jika
ingin melintas di Tol Sigli–Banda Aceh masih gratis," ujar Suroto, Rabu
(26/8/2020).
Lebih lanjut ia menyampaikan, sebelumnya Hutama Karya telah
memperoleh SK Menteri PUPR Nomor 1127/KPTS/M/2020 tentang Penetapan dan
Pengoperasian Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri–Blang
Bintang).
Dengan diterbitkannya surat keputusan tersebut, maka Tol Sibanceh seksi 4 secara umum telah memenuhi persyaratan laik operasi.
Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 menjadi seksi tol pertama yang
diresmikan dari keseluruhan total Jalan Tol Sigli–Banda Aceh sepanjang
74 km.
Ruas tol Sibanceh
ini terdiri dari 6 seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji–Seulimun (24,3 km),
Seksi 2 Seulimun–Jantho (7,6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km),
Seksi 4 Indrapuri–Blang Bintang (14 km), Seksi 5 Blang Bintang–Kuto Baro
(7,7 km), dan seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km).
"Jika telah tersambung sepenuhnya, Tol Sigli-Banda Aceh dapat
memangkas waktu tempuh perjalanan. Jika sebelumnya saat melewati jalan
nasional perjalanan yang ditempuh dapat memakan waktu 2-3 jam, dengan
hadirnya Jalan Tol Sigli-Banda Aceh ini dapat mempersingkat waktu tempuh
antar kedua kota menjadi hanya 1 jam saja," tutur Suroto.
Penetapan tarif Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Untuk SK operasinya sudah diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, namun untuk pelaksanaannya tergantung dari arahan Presiden dan Menteri PUPR termasuk penetapan tarif," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit seperti mengutip Antara, Selasa (25/8/2020).
Danang mengatakan, dengan dibukanya seksi 4 jalan tol ini dapat mendorong pengembangan ekonomi Aceh wilayah selatan. Setelah diresmikan Presiden Jokowi, maka Jalan Tol Banda Aceh-Sigli seksi 4 tersebut dapat langsung beroperasi.
Dikatakan, pembebasan lahan di Jalan Tol Banda Aceh-Sigli terbilang paling cepat di antara ruas Tol Trans Sumatera lainnya.
Berdasarkan data, saat ini progres konstruksi jalan tol yang dibangun sejak akhir 2018 dengan skema penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol dan PT. Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana secara keseluruhan adalah 50 persen.
Selain seksi 4, konstruksi Jalan Tol Banda Aceh-Sigli yang signifikan progresnya yakni pada Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km) sebesar 65 persen dengan pembebasan lahan 97 persen.
Sementara pada Seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum sepanjang 25 km saat ini progres konstruksinya sekitar 19 persen dengan pembebasan lahan 71 persen.
Selanjutnya Seksi 2 Seulimeum - Jantho sepanjang 6 km saat ini progres konstruksinya 40 persen dengan pembebasan lahan sudah 94 persen.
Kemudian Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 8 km dengan progres konstruksi 15 persen serta pembebasan lahan 68 persen, dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km dengan progres konstruksi 33 persen serta pembebasan lahan 95 persen.
"Untuk SK operasinya sudah diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, namun untuk pelaksanaannya tergantung dari arahan Presiden dan Menteri PUPR termasuk penetapan tarif," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit seperti mengutip Antara, Selasa (25/8/2020).
Danang mengatakan, dengan dibukanya seksi 4 jalan tol ini dapat mendorong pengembangan ekonomi Aceh wilayah selatan. Setelah diresmikan Presiden Jokowi, maka Jalan Tol Banda Aceh-Sigli seksi 4 tersebut dapat langsung beroperasi.
Dikatakan, pembebasan lahan di Jalan Tol Banda Aceh-Sigli terbilang paling cepat di antara ruas Tol Trans Sumatera lainnya.
Berdasarkan data, saat ini progres konstruksi jalan tol yang dibangun sejak akhir 2018 dengan skema penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol dan PT. Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana secara keseluruhan adalah 50 persen.
Selain seksi 4, konstruksi Jalan Tol Banda Aceh-Sigli yang signifikan progresnya yakni pada Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km) sebesar 65 persen dengan pembebasan lahan 97 persen.
Sementara pada Seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum sepanjang 25 km saat ini progres konstruksinya sekitar 19 persen dengan pembebasan lahan 71 persen.
Selanjutnya Seksi 2 Seulimeum - Jantho sepanjang 6 km saat ini progres konstruksinya 40 persen dengan pembebasan lahan sudah 94 persen.
Kemudian Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 8 km dengan progres konstruksi 15 persen serta pembebasan lahan 68 persen, dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km dengan progres konstruksi 33 persen serta pembebasan lahan 95 persen.
No comments