DPC LSM KPK Nusantara Pertanyakan Jalan Dusun VII Desa Air Hitam, Baru Selesai Di Kerjakan Sudah Di Tambal Sulam


FOTO : Proyek pengaspalan di Dusun VII Desa Air Hitam yang baru selesai sudah di tambal sulam (16/09).

SUARA DESA -

Pengaspalan jalan di Desa Air Hitam Dusun VII kecamatan Datuk Lima Puluh kabupaten Batu Bara, yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Batu Bara mengundang tanda tanya.

Pasalnya, proyek yang hitungan hari baru selesai di kerjakan oleh CV.Al Fajar Pratama dengan anggaran senilai Rp 484.610.835.60 tersebut diduga asal jadi.

Pantauan di lokasi, meski pekerjaan baru hitungan hari selesai terlihat adanya Plank proyek yang menerangkan kegiatan itu, sementara ketebalan aspalnya pun terlihat tipis, dan hasilnya juga tidak terlalu rata dengan adanya tambal sulam di jalan tersebut, layaknya jalan yang di aspal hotmikdiduga hasil aspalnya banyak yang kasar.

Menurut ketua DPC LSM KPK Nusantara kabupaten Batu Bara Hamdani mengatakan, pihaknya merasa aneh dengan sistim kerja kontraktor saat melakukan pengaspalan.

Pasalnya, hasil penelusuran di lapangan menemukan adanya dugaan proyek tersebut tidak sesuai petunjuk teknis dan spesifikasi teknis, sehingga membuat kapasitas ketahanan jalan tidak akan bertahan lama.

Proyek jalan beton hotmik yang sejatinya menghabiskan APBD kabupaten Batu Bara senilai Rp 484.610.835.60. Namun, secara kasat mata proyek yang berlokasi di desa Air Hitam tersebut baru hitungan hari selesai terlihat pekerjaan itu ada yang sudah di tambal sulam seperti kain di sulam.

“Diduga proyek yang dikerjakan CV.Al Fajar Pratama tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan di tambah lagi dengan hotmik yang di gunakan itu seakan tidak menyatu dan tidak padat, sehingga akan membuat kapasitas ketahanan jalan itu tidak akan bertahan lama, “ ujarnya, kepada Suara Desa Rabu (16/09/2020).

Menurutnya,dalam proyek ini, patut diduga Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan pembiaran terhadap kontraktornya.

Kedepannya di harapkan, Dinas terkait harus melakukan pengawasan ekstra agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, sebab ini bisa merugikan keuangan negara dan masyarakat karena jalan yang baru selesai di bangun itu tidak akan bertahan lama.

Sementara itu ketika Suara Desa mencoba menemui Kepala Dinas PUPR kabupaten Batu Bara salah seorang petugas di depan pintu masuk mengatakan kepala dinas, sekretaris dan PPK lagi ke Jakarta bang, “ kata petugas tersebut. (Erwin)

No comments

Powered by Blogger.