Di Sicanang Belawan Masih Ada Penimbunan Paluh
Foto : Penimbunan paluh di Sicanang
SUARA DESA -
Tudingan
masyarakat atas tingginya air laut naik ke darat di kawasan padat
penduduk di Belawan dan di sebagian sudut Medan Marelan belakangan ini
diduga disebabkan bebasnya penimbunan yang dilakukan pengusaha di
sekitar paluh-paluh sepertinya benar adanya. Diyakini penimbunan itu
tanpa kajian dampak lingkungan.
Kali ini tim wartawan Medan Utara
telusuri pinggiran paluh Haliya yang menghubungkan ke paluh Sicanang
Belawan. Dan ditemukan penimbunan di daerah paluh-paluh. Luas lahan yang
ditimbun mencapai puluhan hektar, Selasa (02/11/2021).
Penimbunan
yang dimulai dari Sicanang Belawan yang diduga tanpa kantongi izin
Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) tersebut diprotes warga Kelurahan
Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.
Masalahnya pemukiman warga diserang air pasang akibat timbunan tersebut, parahnya lqgi, pihak penimbun tutup pintu saluran air.
"Gara-gara
daerah paluh itu ditimbun, air laut jadi masuk ke rumah kami, herannya
pemerintah kok membiarkannya", cetus warga lingkungan 8 Labuhan Deli.
Informasi
yang dihimpun di lapangan, lokasi yang ditimbun di sekitar paluh Haliya
itu merupakan lahan sengketa. Sejumlah kelompok masyarakat mengaku
lahan tanah sekitar paluh Haliya itu milik warga berdasarkan garapan
turun temurun.
Kabarnya lokasi lahan tanah sekitar paluh Haliya yang ditimbun itu untuk kepentingan usaha penumpukan peti kemas.
Reporter : Nur
No comments