Keren ! Makan Minum di Kafe Bayar Pakai Sampah
Foto : Warga membawa
sampah atau barang bekas ke kantor Kelurahan Sei Agul.
SUARA DESA -
Bisakah membayar makan minum di kafe pakai sampah? Bisa. Hal itu bisa dilakukan di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.
Warga cukup bawa
sampah atau barang bekas ke kantor Kelurahan Sei Agul, lalu sampah
tersebut akan dinilai petugas, selanjutnya warga tersebut diberi voucher
makan-minum di kafe.
"Ini salah satu upaya kita dalam
menangani sampah di wilayah Kecamatan Medan Barat, sekaligus
menumbuhsuburkan kesadaran warga kita bahwa sampah juga mempunyai nilai
ekonomis," ujar Camat Medan Barat, Lilik didampingi Lurah Sei Agul,
Muhammad Aidiel Putra Pratama, Senin (21/3) di kantornya.
Lilik
menerangkan, salah satu program prioritas Wali Kota Medan, Bobby
Nasution adalah penanganan kebersihan. Dalam menjalankan program
tersebut diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak berkompeten.
Dan,
lanjutnya, inovasi penanganan sampah di Kecamatan Medan Barat ini pun
terwujud oleh jalinan kolaborasi antara Kecamatan Medan Barat, star up
Kepul, dan pengusaha kafe "Janji Rasa" yang berlokasi di Jalan Karya
Dame, Kelurahan Sei Agul.
"Masyarakat dapat membawa sampahnya
ke kantor Lurah Sei Agul setiap hari. Selanjutnya petugas dari Kepul
akan menilai sampah tersebut dan memberikan voucher yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran di Kafe Janji Rasa setiap hari Sabtu dan
Minggu," terangnya.
Kolaborasi ini, lanjutnya, memecahkan masalah
keterbatasan tempat pembuangan sampah sementara di wilayah Kecamatan
Medan Barat. Karena, sampah yang dibawa masyarakat ke Kantor Kelurahan
Sei Agul akan langsung dibawa ke gudang Kepul.
"Artinya, sampah itu tidak menginap di kantor lurah, namun langsung dibawa oleh Kepul ke gudang penyimpangan mereka," ucapnya.
Lilik
menambahkan, kolaborasi penanganan sampah yang dimulai di Kelurahan Sei
Agul ini juga akan dikembangkan ke kelurahan-kelurahan lain di
Kecamatan Medan Barat.
"Kita juga akan mempeluas jaringan
kolaborasi, bukan hanya dengan kafe-kafe lain, namun juga
swalayan-swalayan yang ada di Medan Barat," lanjut Lilik seraya
mengatakan, kolaborasi ini juga akan menjaga agar nilai tukar sampah
masyarakat ini kompetitif atau lebih tinggi dari harga pasar.
Sebelumnya,
di Kelurahan Sei Agul juga telah berjalan program penanganan sampah
bertajuk "Jumat Berkah". Dalam program ini warga dapat bersedekah ke
masjid dengan menukarkan sampahnya dengan uang dan menyedekahkannya ke
masjid.
Lurah Sei Agul, Muhammad Aidiel Putra Pratama,
menambahkan, program ini hampir sama dengan sampah warga yang dapat
ditukar voucher makan minum di kafe. Bedanya, dalam program "Jumat
Berkah" ini, uang hasil penukaran sampah warga disedekahkan ke masjid.
"Setiap
hari, warga bisa datang membawa sampah ke kantor Kelurahan Sei Agul.
Selanjutnya petugas juga akan melakukan penilaian dan secara terbuka
akan menyampaikan jumlah uang yang akan disedekahkan sesuai hasil
penilaian," terangnya.
Aidiel menambahkan, petugas juga akan
menyampaikan secara jelas nama dan lokasi masjidnya.
"Kita akan
menggilir satu per satu masjid yang ada di Kelurahan Sei Agul," sebutnya
seraya mengatakan, program "Jumat Berkah" ini juga merupakan hasil
kolaborasi dengan star up Kepul.
Dalam program ini, Kepul
mengumumkan secara terbuka sampah maupun barang bekas yang dapat
ditukarkan serta nilai tukarnya. Nilai sampah yang ditawarkan Kepul ini
juga bersaing dengan usaha-usaha penampung barang bekas lainnya.
Saat
ini, sampah atau barang bekas yang dapat ditukar antara lain botol
plastik, kardus, seng, ember, dirigen, kaleng, goni, panci, kertas,
bahkan minyak jelantah.
Di akhir wawacara, Camat Medan Barat
Lilik menegaskan, program ini akan terus disempurnakan. Diharapkan,
program di Kelurahan Sei Agul ini dapat menjadi percontohan bagi
kelurahan-kelurahan lain di Medan Barat.
"Dan poin yang diharapkan bisa dipetik dari program ini adalah kesadaran masyarakat akan nilai ekonomis sampah," tutupnya. (*)
No comments