Kasus Penikaman Oknum Wartawan di Batubara Ternyata Rekayasa
![]() |
Foto : Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Jhon Tarigan saat memberikan keterangan di Mapolres Batubara. |
DikoNews7 -
Kepolisian Resort (Polres) Batubara berhasil mengungkap kasus penikaman terhadap wartawan di wilayah hukumnya yang sempat viral beberapa waktu lalu.
RF
(22) warga Kelurahan Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara,
yang merupakan korban ternyata merekayasa penikaman tersebut dengan
motif asmara.
"Motifnya untuk mencari simpati dari teman
dekatnya. WA tidak dibalas, chating tidak dibalas, handphone tidak
diangkat. Lalu dia melukai dirinya sendiri. Ada hubungan tidak harmonis
terhadap teman dekatnya, dia berbuat itu untuk mencari simpati," kata
Kasat Reskrim Polres Batubara AKP Jhon Tarigan di Mapolres Batubara,
Senin 20/6/2022.
AKP Jhon Tarigan
menjelaskan, setelah mendapat laporan, Satreskrim Polres Batubara di
bantu Tim Jatanras Polda Sumut melakukan penyelidikan. Dari hasil
penyelidikan, dapat di buktikan bahwa kejadian itu merupakan karangan
belaka berdasarkan bukti, fakta dan saksi.
Ada beberapa hal yang
dilakukan dalan penyelidikan. Pertama, melakukan pra-rekonstruksi tempat
kejadian, awalnya dari situ sudah melihat adanya kejanggalan. Dari
pra-rekonstruksi pertama dan kedua, selalu berubah-ubah.
Lalu
mencari rekaman CCTV yang ada disekitar TKP. Didapat ada 8 CCTV,
kemudian keterangan korban dari hasil pengamatan CCTV, juga terdapat
kejanggalan.
Selanjutnya, pihaknya melakukan penyelidikan
terhadap orang yang pernah berselisih kepada korban. Mulai dari
handphone dilakukan pengecekan dan percakapan sebelum kejadian, hal itu
juga terbantahkan tidak sejalan dengan keterangan korban.
Saat
melapor ke Polsek Labuhan Ruku, turut dibawa celana keper warna hitam
yang katanya celana itu dia pakai saat kejadian. Saat melihat awal
celananya, pihaknya sudah menaruh kecurigaan. Sebab celananya robek pas
di posisi jahitan dengan arah vertikal, sementara luka yang dialami
mengarah horizontal.
Celana itu juga sudah dibawa ke
laboratorium Polda Sumut untuk membuktikan apakah benar celana itu ada
darah atau tidak. Setelah keluar hasil laboratorium, ternyata tidak ada
darah pada celana tersebut.
"Setelah itu kami lakukan
pendekatan-pendekatan terhadap korban, kemudian dia (RF) menangis dan
menyesali perbuatannya serta mengakui bahwa laporan itu hanya karangan
belaka," ujarnya.
Orang tua korban (Pelapor) Erwinsyah mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf atas tingkah laku anaknya (RF) kepada institusi dan jajaran Polri.
Selaku wartawan media online Lensamedan RF meminta maaf kepada Bapak Kapolda Sumut atas perbuatan yang menimbulkan keresahan.
Sementara, Pimpinan Lensamedan sangat mengapresiasi kinerja Polisi yakni Polres Batubara dan Jahtahras Polda Sumut yang telah bekerja dengan sangat baik dalam menyikapi setiap pengaduan masyarakat.
Pimpinan
Lensamedan juga meminta maaf atas pengaduan yang tidak benar yang
dilakukan oleh oknum wartawan tersebut. Selanjutnya, Redaksi Lensamedan
akan memberikan sanksi dan pembinaan terhadap oknum wartawan tersebut.
Reporter : Asrizal
No comments