Ngerii...Korban Kebakaran di Desa Manunggal di Intimidasi
SUARA DESA -
Gempuran terhadap kelakuan oknum Camat Labuhan Deli semakin masif, apa sebab ditengah permasalahan dan persoalan yang mendera dirinya yang tak ada habis-habisnya kini semakin terbuka lebar permainan oknum tersebut dalam program bantuan dana korban kebakaran yang terjadi pada tahun 2022 yang lalu di desa Manunggal dan desa Helvetia kecamatan Labuhan Deli.
Seperti diketahui korban kebakaran di desa Manunggal ada dua rumah yang kesemuanya musnah total alias rusak berat (100%) dan di desa Helvetia ada lima rumah dengan rincian empat rusak berat, satu rumah rusak ringan terdampak kebakaran tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang dalam hal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah memprogramkan bantuan dana untuk korban kebakaran tersebut yang rinciannya adalah satu rumah yang rusak berat memperoleh Rp 5 juta dan yang rusak ringan Rp 1,5 juta. Jadi kalau dikalkulasikan sebesar Rp 31,5 juta.
Nah persoalan timbul hingga kini bantuan dana itu tidak ada diterima pihak korban itu, padahal menurut pengakuan oleh kedua kepala desa bahwa bantuan dana itu sudah diserahkan oleh pihak staf BPBD Deli Serdang, itu dibuktikan sudah diteken penerimaan uang bantuan itu oleh kedua kades tapi yang anehnya uang bantuannya tidak ada menerima.
Belakangan diketahui bahwa uang bantuan korban kebakaran sudah diterima oleh camat Labuhan Deli pada bulan November 2022 yang lalu.
Ditengah berbagai tudingan terhadap sang camat, munculah komentar dari berbagai pihak perihal bantuan dana korban kebakaran ini yang seyogianya berhak menerima sesuai undang-undang, seperti kepala BPBD Deli Serdang Amos F Karo Karo, anggota DPRD Deli Serdang dari partai Demokrat, dokter Syoufi Rizal Husni hingga tokoh masyarakat desa Helvetia haji Mukhsin.
Hingga perlakuan curang oknum camat ini semakin melebar dan terkuak kemana-kemana hingga akhirnya Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan marah besar terhadapnya, sampai terdengar informasi akan dicopotnya jabatan camat kepada yang bersangkutan.
Ditambah lagi beredarnya video mengenai ungkapan kekecewaan dan kesedihan yang dialami kedua (ibu-ibu) korban kebakaran di desa Manunggal Labuhan Deli.
Di video itu salah seorang ibu korban kebakaran sampai menangis karena sampai saat ini belum ada menerima bantuan dana korban kebakaran tersebut.
Bahkan yang mirisnya menurut penuturan ibu itu, beberapa waktu yang lalu ada seorang oknum kepala dusun (kadus) yang datang mengintimidasi dengan mengatakan kalau ada datang wartawan bertanya tentang bantuan dana korban kebakaran, bilang saja bahwa mereka sudah ada menerimanya.
Padahal jelas-jelas mereka belum ada menerimanya sama sekali. Sehingga dikalangan warga masyarakat menjadi prihatin serta kecewa berat terhadap perbuatan oknum camat tersebut apalagi setelah melihat video tentang kesedihan dua ibu-ibu itu. Ngerii.
Reporter : Drw
No comments