Oknum Kepling di Kelurahan Bagan Arya Diduga Pungli Program Bansos BPNT
SUARA DESA -
Praktik Pungutan Liar (Pungli) dalam program Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako yang disalurkan melalui kantor Pos diduga terjadi di Kabupaten Batubara, Rabu (02/08/2023).
Menurut warga Lingkungan X Kelurahan Bagan Arya, Kecamatan Tanjung Tiram yang bernama Saibah mengaku dipungut biaya pengambilan beras Bulog.
Sebetulnya
pengutipan beras Bulog itu dari pemerintahkan gratis namun sekarang
saya dipungut senilai 15 ribu rupiah oleh Kepala Lingkungan (Kepling) X.
Saibah membeberkan, pengutipan itu sudah terjadi sebelum beras datang tepatnya di bulan April. Parahnya lagi warga di patokkan dan harus membayar sebesar 15 ribu rupiah. Jadi saya merasa keberatan, ucapnya.
Sebelumnya,
Kepling mengatakan jika kami perlu untuk mengumpulkan uang. Saat itu
saya belum memberikan uang kepada oknum Kepling dan sebagian orang sudah
memberi, dan sebagian masyarakat lainnya bilang tunggu beras datang
baru kutipan itu diambil.'
Ternyata
beras belum datang sudah dilakukan pengutipan dengan alasan tidak ada
di bilang sama Kepling, tinggal lagi uang harus kumpul.
Saibah
juga mengatakan, kalau kita ini mengambil bantuan di kantor Pos senilai
600 ribu rupiah kita disuruh datang ke kantor Lurah untuk mengambil
surat undangan tetapi dikenakan biaya antara 5 ribu hingga 10 ribu
rupiah katanya untuk membeli kertas dan untuk ongkos ke dinas.
Selain
itu, untuk bantuan bedah rumah selalu tidak tepat sasaran, seperti
halnya Kepling XI mendapat bantuan bedah rumah dan kami disini tidak
pernah tahu pendataan untuk bedah rumah, beber Saibah.
Sementara
itu, Zainab warga lingkungan X mengeluh dugaan pengutipan senilai 15
ribu rupiah. Dan saya baru kali ini menerima bantuan beras tersebut,
karena selama ini tidak pernah dapat asalkan saat pendataan dilewatkan
saja dan apa saja bentuk bantuan tidak pernah dapat.
Selanjutnya
warga lainnya di lingkungan X Kelurahan Bagan Arya, Remi mengeluhkan
masalah biaya. Saya juga didatangi sama orang kantor semalam itu sambil
menunjuk ke arah rumahnya, dapat bedah rumah tetapi saya harus
menyediakan uang senilai 10 juta rupiah.
“Dan saya bukan termasuk
nama penerima bedah rumah, karena saya didatangi sama pihak kelurahan
disebabkan penerima bantuan bedah rumah tersebut menolak dengan alasan
tidak ada uang,“ ungkapnya.
Kami sudah pernah menganjurkan kepada pihak kelurahan Bagan Arya agar Kepling X dan XI diganti sejak di bulan April. Ternyata malah Lurah yang diganti, cetus warga.
Ketika
di konfirmasi, Lurah Bagan Area Julian Hanafi Marpaung di kantor Camat
Nibung Hangus mengatakan, saya disini baru sebulan menjabat Lurah Bagan
Arya dan saya belum ada melihat tindakan mereka untuk diganti.
“Saya baru tahu ini adanya dugaan Kepling X melakukan pengutipan uang beras BPNT senilai 15 ribu rupiah,“ ujarnya.
Dikatakan Hanafi, itu pun informasinya datangnya dari yang mengkonfirmasi, tak lain dari bapak-bapak media sendiri.
Sementara,
hingga berita ini diterbitkan, awak media belum berhasil mendapatkan
konfirmasi terkait hal ini dari aknum Kepling tersebut.
Reporter : Erwin
No comments